Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata
Imam
Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada
kami, apakah
Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Mat 26:63
|
Bacaan: Matius 26:57-64
Saat Yesus ditanyai oleh imam besar apakah ia memang
benar-benar Anak Allah atau Mesias, sesungguhnya Yesus tinggal menjawab ‘ya’.
Tapi jika Ia menjawab langsung dengan kata ‘ya’ sudah pasti itu akan dijadikan
bukti bahwa Yesus bersalah karena bersaksi dusta dan mengaku sebagai Anak Allah.
Yesus memilih diam agar imam besar dan juga orang-orang yang saat itu hendak
menghakimi Yesus semakin penasaran mencari tahu siapa Ia sebenarnya.
Ada saatnya kita harus berdiam diri dan tidak harus
membuktikan bahwa kita benar. Aku ingat ketika teman kuliah-ku dituduh
perempuan nakal, hamil digugurkan dan anak haram, ia hanya diam dan hanya
berdoa saja. Aku memang ngga pernah ketemu orang tuanya, tetapi aku kenal benar
temanku ini tidak liar lho ya, bukan pacar. Karena aku sendiri juga beteman
dengan temannya yang memang cowok semua. Ia diam dan tidak perlu menunjukkan
bahwa ia benar. Sikapnya itu memberi jalan kepada Tuhan untuk membelanya dan membuktikan
bahwa ia justru jauh lebih benar hidupnya dibandingkan mereka yang menfitnah
dia dan menjelekkan dia. Tuhan mempermalukan setiap orang yang dulunya
berkoar-koar menjelekkan temanku itu.
Berdiam diri terkadang perlu agar orang lain bisa mendapatkan
pelajaran bahwa menghakimi orang lain justru mempermalukkan diri sendiri dan
kebenaran akan selalu terungkap karena Tuhan akan selalu berpihak pada
kebenaran. Ngga usah rame-rame deh kalau ada yang menghina atau menfitnah kita.
Diam saja dan biarkan Tuhan yang bekerja membela kita.